Lompat ke isi utama

Berita

Tingkatkan Partisipasi Masyarakat, Bawaslu Gelar Sosialisasi

foto bersama dengan pimpinan provinsi dan narasumber

Batang Anai, (27/01/2024). Bawaslu terlalu sedikit secara sumber daya pengawas dalam menjangkau dan mengawasi seluruh tahapan dan peserta pemilu jika hanya mengandalkan kapasitas kelembagaannya saja. untuk itu peran aktif dan partisipasi dari semua khalayak sangat dibutuhkan oleh Bawaslu untuk mencipatkan ruang pengawasan yang partisipatif, tutur Koordinator Divisi Datin dan Penanganan Pelanggaran Bawaslu Provinsi Sumatera Barat, Vifner yang memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif Bawaslu Kabupaten Padang Pariaman, yang dilaksanakan di Aula Hotel Grand Buana Lestari, Batang Anai. 

Sejalan dengan yang disampaikan oleh Vifner, Anggota bawaslu padang pariaman, Indra Gunawan yang dalam sambutannya memaparkan bahwa Bawaslu sebagai lembaga pengawas memiliki kaitan yang sangat erat dengan masyarakat, setiap unsur pengawasan yang dilaksanakan oleh bawaslu tidak terlepas dari peran serta masyarakat, oleh sebab itu kita harus bersama-sama menciptakan pemilihan umum yang berkualitas. 

Pada kegiatan kali ini Bawaslu Padang Pariaman menggandeng secara langsung beberapa perwakilan sekolah yang ada di Kabupaten Padang Pariaman untuk turut serta dalam kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif, yakninya dengan secara langsung menyasar pemilih pemula dari sekolah menengah atas, kelompok pemuda/karang taruna, serta seluruh panwaslu kecamatan se-kabupaten padang pariaman. 

Demi mendukung dan memperkuat pemahaman penyelenggara serta pemilih dalam kepemiluan di Kabupaten Padang Pariaman, Bawaslu kali ini menghadirkan Narasumber yang berasal dari kalangan Akademisi sekaligus pengamat politik. Asrinaldi, yang merupakan pengamat politik sekaligus akademisi Universitas Andalas ini menekankan bahwa Bawaslu mesti tegas dalam menindak pelanggaran, karena masyarakat saat ini mempertanyakan keberadaan bawaslu untuk melakukan penindakan dalam setiap pelanggaran yang terjadi, terutama dalam masa kampanye yang masih sangat banyak celah yang dimainkan oleh para peserta pemilu. 

Tidak kalah penting, Harry Efendi Iskandar, dengan sapaan dekat ajo harry, turut menjelaskan bahwa dalam pengawasan partisipatif memerlukan keterlibatan masyarakat secara swadaya. Berkaitan dengan hal tersebut, ada 4 (empat) hal yang menjadi pokok perhatian dalam masa krusial tahapan pemilu saat ini, pertama, money politik; kedua, Politik identitas yang banyak digunakan oleh para peserta pemilu dalam mempolitisasi pemilih untuk mendapatkan suara, sebagai pemilih yang cerdas, terutama pemilih pemula kita tidak boleh memilih tanpa dasar basis yang kuat; ketiga, banyaknya beredar berita bohong (Hoax) yang dapat memicu perselihan baik antar peserta maupun pemilih; terkhir, Netralitas ASN yang harus diperkuat. Dalam hal ini masyarakat tidak hanya aktif sebagai pemilih saja, namun juga harus dan mesti pro aktif dalam mengawasi tahapan pemilu, untuk memastikan penyelenggaraan pemilu berjalan lancar, jujur dan adil dan berkepastian hukum